Cak Natsir Ketum DPP FOKSI Mengajak  Masyarakat untuk Merujuk para Ustadz yang Wawasan kebangsaannya tinggi

Monitor24.id || Jakarta – Beredar dalam video yang diunggah di media sosial yang menceritakan tentang Ustad Abu Bakar Baasyir yang mengatakan bahwa Negara yang tidak berdasarkan Islam itu Thogut artinya tetap meyakini bahwa yang benar itu Negara Indonesia berdasarkan agama atau Khilafah.

Sementara pada perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke 77 yang di gelar pertama kalinya upacara bendera di Pesantren Al Mukmin Ngruki Sidoarjo Solo, dan diberitakan bahwa ustad Baasyir sudah mengalami perubahan paradigma tentang negara. Sekalipun memang waktu hadir dalam perayaan HUT Kemerdekaan saat pengibaran bendera ABB tetap duduk dan tidak memberikan penghormatan.

Sikap tersebut sudah menimbulkan tanda tanya, dan sekarang ini di youtube ini, beredar pernyataan sikap atau pandangan AB tentang Negara Indonesia yang dianggap salah karena tidak menerapkan hukum Islam, hal ini semakin membuat orang bertanya-tanya akan perubahan sikap ABB tersebut.

Cak Natsir ketua umum DPP Forum Santri Indonesia atau FOKSI yang pernah mondok selama tiga tahun di Pesantren Ngruki mengatakan bahwa, Abu Bakar Baasyir berbicara seperti itu kan sebagai Abu Bakar Baasyir sendiri artinya tidak mewakili lembaga, namun kalau bicara lembaga atau pondoknya adalah sudah taubat dan saat ini pondok dipimpin serta dikendalikan direktur Ust Yahya Abdurahman.

Lebih lanjut Cak Natsir berujar jika Ustad Abu Bakar Baasyir itu tak akan bisa di rubah sifat itu, karena aliran pikiran sudah berbeda maka tak perlu merujuk Abu Bakar Baashir mari rujuk ustad- ustad yang wawasan kebangsaan nya sudah tinggi

Cak Natsir mengajak semua pihak agar ungkapan Abu Bakar Baasyir tidak usah di risaukan, bahwa di era yang sudah paham akan masalah kebangsaan yang di anggap serius yaa mari berpatokah pada ulama itu yang NKRI ulama yangmerah putih ulama yang komitmen kebangsaan nya sangat baik

Sedangkan apa yang disampaikan Ust Abu Bakar Baasyir tentang pahamnya itu ya tidak usah didengar, karena menurut Cak Nafsir fatwa tentang agamanya sangat kurang refrensi dan cenderung menyesatkan rakyat tetapi khususnya alumni pasti bisa membentengi diri dari hal tersebut

Sebagai alumni Cak nafsir mengaku sekalipun sudah mondok 3 tahun namun tidak terkontaminasi dengan pemikiran tersebut, dan demikian juga dengan banyak alumni alumni yang komitmen kebangsaannya baik dan tidak terkontaminasi ABB. Sekali lagi Cak Nafsir mengajak semua pihak untuk dewasa dewasa dalam bermedia sosial dan jangan ikuti fatwa jika sesat, pungkasnya. ( Adi)

Sumber: Romo Kefas

Komentar

Monitor Update