Drone Ehang Kendaraan Terbang Resmi IMI

Monitor24.id

Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo bersama Sekretaris Jenderal IMI Ahmad Sahroni, Executive Chairman of Prestige Aviation yang juga wakil Bendahara Umum IMI Rudy Salim dan wakil Bendahara Umum IMI Johnson Yaptonaga, serta Ketua Regional Asia Pasifik Ehang Intelligent Equipment Bill Choi, meresmikan Drone Ehang 216 menjadi kendaraan resmi atau official aircraft IMI. Sebagai salah satu drone bermuatan manusia pertama di dunia, Ehang 216 akan digunakan IMI untuk melakukan pengawasan berbagai turnamen dan sirkuit balap sesuai ketentuan FIA dan FIM. Termasuk di Ajang MotoGP di Mandalika Lombok, Februari dan Formula-E di Kawasan Ancol Jakarta, Juni 2022 mendatang.

“Drone Ehang 216 juga bisa digunakan untuk mendukung berbagai kepentingan bangsa dan negara. Antara lain untuk kegiatan patroli lalu-lintas Polri, militer, serta mendukung kegiatan kemanusiaan seperti pengiriman obat-obatan ke berbagai daerah terpencil yang sulit diakses jalur darat. Tidak kalah penting untuk mendukung kegiatan pariwisata di berbagai daerah. Ehang 216 lebih dari sekadar alat transportasi biasa, keberadaanya telah menjadi bagian dari sejarah perubahan peradaban manusia,” ujar Bamsoet usai uji terbang Ehang 216, di kawasan Black Stone Beach Bali, Jumat (26/11/21).

Turut hadir antara lain Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Kepala Subdit Sertifikasi Pesawat Udara Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan Agustinus Budi Hartono, serta Group CEO Asia Cargo Airlines Marco Isaak yang langsung memesan 1 unit drone Ehang 216. Hadir pula pengurus IMI Pusat, antara lain Badan Pengawas Brigjen Pol Syamsul Bahri, Direktur Sosial dan Lingkungan Hidup Darma Mangkuluhur Hutomo, Ketua Komisi Wisata Roy Wicaksono, serta Komunikasi dan Media Sosial Hasby Zamri serta berbagai komunitas motor besar dan mobil super car Bali.

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, Ehang 216 menggunakan baterai listrik tanpa bahan bakar minyak. Sejalan dengan perjuangan IMI dalam mempercepat migrasi kendaraan berbahan bakar minyak ke bermotor listrik. Sehingga bisa turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari polusi.

“Sebagai kendaraan tanpa awak kemudi, Ehang 216 dioperasikan melalui pusat komando dan kendali AAV (Autonomous Aerial Vehicle) yang berada di darat menggunakan jaringan 4G/5G sebagai saluran transmisi nirkabel berkecepatan tinggi untuk berkomunikasi dengan lancar dengan pusat komando dan kendali. Sehingga, memungkinkan kendali jarak jauh pesawat dan transmisi data penerbangan secara real-time. Teknologi penerbangan otonom ini menghilangkan kemungkinan kegagalan atau kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan manusia atau human error,” jelas Bamsoet.

Rudy Salim memaparkan berbagai spesifikasi Ehang 216. Tinggi pesawat mencapai 1,77 meter dengan lebar pesawat mencapai 5,61 meter. Bisa ditumpangi dua orang ataupun mengangkut beban maksimal mencapai 220 Kg. Jarak terbang dengan muatan maksimal mencapai 35-65 Km, waktu terbang mencapai 21-40 menit, serta kecepatan maksimal mencapai 130 Km/jam.

“Untuk tahun 2022, Indonesia mendapatkan jatah 50 unit Ehang 216. Pemesanan yang masuk hingga saat ini sudah mencapai 40 unit. Selain bisa digunakan untuk transportasi penumpang dan barang, Ehang 216 juga menjadi inovasi solusi bagi penerapan smart city management,” papar Rudy Salim.

Agustinus Budi Hartono menerangkan, uji terbang Ehang 216 pada hari ini telah menyesuaikan berbagai prosedur. Kementerian Perhubungan telah melakukan assesment sejak April 2021, baik untuk pilot maupun engineer dipastikan sudah mendapatkan lisensi.

“Kementerian Perhubungan siap mendukung keberadaan mode transportasi tanpa awak seperti Ehang 216. Tidak hanya merubah wajah moda transportasi Indonesia di masa depan, Ehang 216 juga menjadi solusi transportasi untuk mencapai berbagai daerah terpencil,” ujarnya .(Al)

Komentar

Monitor Update