Monitor24.id
JAKARTA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengajak para wanita yang tergabung dalam Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BM IWI), untuk mendukung perbaikan bangsa.
Caranya, dengan mendukung DPD RI yang sedang berusaha melakukan amandemen konstitusi ke-5.
“Tujuan utama dari amandemen adalah mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa, yakni terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jadi bukan buat kepentingan DPD. Ini untuk kepentingan bangsa, seluruh rakyat,” kata LaNyalla, saat menerima audiensi BM IWI, di Ruang Delegasi Lantai VIII, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (27/10/2021).
Pengurus BM IWI yang hadir antara lain, Prof Dr Hj Nelly N Maa’rif (Ketua Presidium BM IWI), Padlia P (Sekjen), Ani Kartika (Bendahara), Yerita Bestina (Wakil Bendahara) dan sejumlah pengurus lainnya.
Sedangkan Ketua DPD RI didampingi Senator asal Lampung Bustami Zainudin, Sylviana Murni (DKI Jakarta) dan Staf Khusus Ketua DPD RI Sefdin Syaifudin.
Menurut LaNyalla, dalam amandemen DPD RI juga berkeinginan agar bangsa ini memberi ruang kepada calon pemimpin di luar jalur partai politik.
“Harus ada penyeimbang. DPD RI ini non-parpol. Harus bisa menjadi saluran bagi warga negara non partisan untuk memunculkan calon pemimpin yang mereka kehendaki,” ungkapnya.
Senator asal Jawa Timur ini mengatakan, dukungan kaum wanita akan berpengaruh besar dalam perjuangan DPD RI. Karena, para wanita secara kuantitas sangat besar dan perannya di keluarga serta masyarakat sangat strategis.
“Pengaruh para ibu-ibu atau kaum wanita ini luar biasa. Apalagi yang aktif berorganisasi pasti pengaruhnya lebih besar. Dalam skala kecil saja, dalam rumah tangga, para ibu ini berpengaruh bagi anak dan suaminya,” jelas LaNyalla.
Ketua Presidium BM IWI, Nelly N Maa’rif, mengaku siap mendukung langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan oleh DPD.
“Kita mempunyai anggota 34 ormas wanita Islam. Jadi sebenarnya potensinya sangat besar kalau bisa dikembangkan. Kita pun siap dukung DPD soal amandemen, asalkan hal itu didasari niat baik dan tujuan utamanya untuk rakyat,” kata Nelly.
Nelly juga curhat soal kantor BM IWI yang bisa dibilang masih nomaden. Karena itu dia meminta kepada Ketua DPD memberikan solusi terkait hal tersebut.
“Kami selama 17 tahun mempunyai kantor di Komplek Masjid Istiqlal. Tapi pada tahun 2019 terpaksa keluar dari sana karena Istiqlal direnovasi. Namun setelah renovasi selesai kita tidak terakomodir. Kita difasilitasi kantor oleh Pemprov DKI namun masih kurang representatif sebagai kantor. Kita mohon dukungan dari DPD,” kata Nelly.
Khusus mengenai kantor, LaNyalla meminta Senator DKI Jakarta Sylviana Murni untuk menindaklanjuti ke Pemrov DKI terkait renovasi bangunan yang kini ditempati oleh BM IWI. (Al)
Komentar