Kota Batu – Puluhan Warga Desa Pesanggrahan, Kota Batu menggelar aksi protes terhadap panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di desa setempat buntut dari kinerja panitia pilkades yang tak transparan saat mengumumkan hasil tes bakal calon kepala desa (Kamis, 11/08/2022).
Aksi protes itu dilakukan warga dengan membuat banner berisi tanda tangan warga dan beberapa kalimat protes/kecaman dari warga. Antara lain “Pilkades kurang fer (fair) dan tidak transparan, panitia yang buat peraturan, panitia sendiri yang melanggar, hingga tagar Kong Kalikong Pilkades 2022”.
Salah satu perwakilan warga, Jaenal mengatakan protes itu dilakukan setelah warga melihat ada beberapa kejanggalan pada saat pemilihan bakal calon Kepala Desa. Dimana dari 9 orang yang mengajukan diri menjadi bakal calon kepala desa telah terpilih 5 orang yang akan menjadi bakal calon kepala desa, sedangkan 4 orang lainnya telah gugur dan dari 5 orang yang terpilih tersebut didominasi oleh perangkat desa itu sendiri.
Feri menuturkan bahwa warga sebenarnya sudah meminta penjelasan terkait transparansi dan aturan ke panitia pilkades. Namun hal itu tak pernah mendapat respons hingga akhirnya warga memutuskan menggelar aksi protes.
“Sebenarnya kami tidak ingin ada gejolak. Tapi mau bagaimana lagi kalau diam saja hal ini akan terus terjadi. Saya kira hal semacam ini akan merusak asas demokrasi dan hak demokrasi masyarakat” tutur Rudi.
Setelah dilakukan musyawarah bersama oleh warga Desa Pesanggrahan dan beberapa tokoh masyarakat. Kini warga setempat menuntut, “Setelah kami lakukan musyawarah bersama dengan beberapa tokoh masyarakat akhirnya kami mensepakati keputusan untuk menuntut kepada panitia pilkades agar dari 9 bakal calon kepala desa yang mendaftar agar diikutkan kesemuanya, dan pelaksanaan pilkades agar dilakukan di balai Desa Pesanggrahan untuk mencegah terjadinya kecurangan perhitungan suara & keberpihakan pada salah satu calon oleh oknum-oknum tertentu yang ingin merusak keadilan demokrasi” ujar Jaenal.( Jamat /Tim)
Komentar